Sesuai foto aura ilustrasi yang terlampir diatas, penulis melihat pola warna aura yang terlihat redup dan gelap, sepertinya kondisi mental dari Zidan sedang merasa tertekan, marah, takut, kecewa, dan benci menjadi satu, yang di dalamnya terdapat 3 pola warna aura yaitu ;
1. Hijau gelap kehitaman
Terlihat banyaknya hujatan, dan kebencian terhadap perilaku dari Zidan yang dianggap oleh netizen sebagai sosok yang sombong, dan tidak tau etika, rupanya cukup mempengaruhi orang banyak, yang juga berpengaruh terhadap circle sosial dari Zidan sendiri, ujaran kebencian inipun semakin meluas dan banyak membuat konflik sosial yang terus berkembang.
2. Jingga gelap kemerahan gelap
serangan serta bullyan ujaran kebencian melalui media sosial, telah menyentuh ego dari seorang Zidan, yang membuat seorang Zidan menjadi marah dan kecewa atas perlakuan netizen terhadapnya, Zidan tidak merasa berbuat yang dengan sengaja menyinggung atau menghina pihak tertentu, Zidan selalu merasa apa yang dilakukannya adalah murni sikap kesehariannya yang riang dengan humor-humor atau candaan yang dianggapnya wajar, dan biasa dilakukan oleh rata-rata orang pada umumnya dalam lingkungan sosial, hal ini cukup menorehkan amarah dan rasa kebencian serta kekecewaan yang begitu dalam, Zidan merasa kebingungan, mengapa netizen-netizen selalu berusaha menjatuhkannya di media sosial.
3. Hijau Lemon gelap kekuningan kehitaman
Hijau gelap kekuningan disini merupakan circle sosial dalam pekerjaan, yang terlihat cukup mempengaruhi lingkungan sosial pekerjaannya, terlihat banyak konflik-konflik yang muncul, sehingga menimbulkan banyak kehilangan rasa simpatik dari klien, sampai terjadi beberapa pembatalan acara-acara kontrak yang sebelumnya akan dibicarakan.
Kesimpulan Penulis
Berdasarkan pola warna
Aura Zinidin Zidan, penulis menyimpulkan di dalam era dominasi digital dan sosial media saat ini, kita memang perlu waspada dan berhati-hati dalam bersikap di media sosial, karena segala perilaku kita akan menjadi contoh dan konsumsi publik jutaan orang, dimana selalu ada 2 sisi yaitu pro dan kontra.
Beragam pihak-pihak yang memiliki tujuan tertentu, dan ada juga pihak yang memanfaatkan suatu momentum tertentu, dan dikemas agar bisa menjadi sebuah tontonan yang negatif untuk bisa memancing amarah publik.
Ada beberapa pihak yang memang selalu menunggu dan mengamati seorang publik figure, untuk bisa menemukan sesuatu yang negatif, yang kemudian diolah agar dapat menjadi sebuah gosip negatif yang menarik, sehingga dapat memperoleh keuntungan dari traffic berita yang disebarkan.
Penulis disini melihat memang menjadi seorang publik figure memiliki banyak sekali resiko dan tanggung jawab, karena ketika seorang publik figure terjun ke dunia media sosial, maka sudah harus bersiap-siap untuk dijadikan bahan atau olahan oleh pihak tertentu untuk dijadikan sebuah berita gunjingan yang dikemas menarik untuk diperbincangkan, agar dapat memancing reaksi negatif dari publik.
Baca juga Artikel ;