DMCA.com Protection Status Karma Baik dan Karma Buruk - Warung Supranatural

Karma Baik dan Karma Buruk

Karma Baik dan Karma Buruk (Warsup)
Foto oleh Eva Elijas & tbee dari Pexels

Apakah Karma itu Nyata atau hanya Mitos Belaka?

Artikel mengenai hukum karma ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis pribadi selama 13 tahun lamanya, sampai akhirnya penulis dapat mengambil kesimpulan pribadi dari hasil pengamatan selama ini.

 

Karma jika penulis hubungkan dengan ilmu pengetahuan yaitu ilmu fisika, tentang energi positif dengan energi negatif, maka karma bagi penulis adalah hukum pasti yang tidak bisa dihindari.

Jika penulis hubungkan dengan Aura (energi spiritual) yang berasal dari tubuh manusia berdasarkan perilaku yang telah dilakukan manusia, dan setiap aura/ perilaku manusia tersebut selalu akan terpengaruh oleh 2 hal, yaitu perilaku positif, dan perilaku negatif.

Pertanyaannya adalah bagaimana karma itu datang, dan dalam kurun waktu berapa lama karma itu akan datang kepada kita? jawaban mudahnya secara ilmu fisika adalah “massa”

Berdasarkan sumber informasi dari wikipedia, massa adalah;

Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau.

Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat (misalnya untuk berat badan, alih-alih massa badan). Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.

Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.

Dari Wikipedia bahasa indonesia, Ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Massa, 22 April, 2022 

Penulis menyimpulkan bahwa karma seseorang datang, berdasarkan seberapa besar massa dari aura negatif ataupun aura positif seseorang.

 

Dengan kata lain karma itu akan datang kepada kita bergantung dari seberapa besar komposisi aura negatif ataupun aura positif yang ada pada tubuh kita.

Karma biasanya jarang datang pada usia muda, karma umumnya akan datang pada usia 30 tahun ke atas, namun ada beberapa orang yang di usia 20 sudah langsung mendapatkan karma atas perbuatannya.

Dalam hal ini menurut pengalaman penulis, hal itu terjadi hanya pada orang yang memiliki pengasihan (daya serap tubuh) yang kuat dibandingkan pengasihan orang normal pada rata-rata umumnya.

Juga dikarenakan oleh akumulasi perilaku negatif yang telah diperbuatnya sudah terlalu sering sehingga massa aura negatifnya sudah terlalu besar yang membuat gravitasi untuk menarik energi negatif dari alam semesta kepada dirinya.

Karma Buruk

Karma buruk akan datang pada seseorang atas perilaku negatif yang berulang kali telah dilakukannya selama bertahun-tahun, tanpa rasa penyesalan selama bertahun-tahun pada usia muda.

 

Terkadang ada beberapa orang yang merasa tidak bersalah, atau merasa memang seperti inilah realita kehidupan yang keras dan penuh dengan polemik negatif, yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Perilaku buruk dan karma buruk
Foto dari Pexels

Setiap perilaku buruk yang kita lakukan ternyata semuanya akan terekam pada aura kita, dan selamanya tersimpan serta terpancar oleh tubuh kita.

Akumulasi perbuatan negatif kita selama bertahun-tahun akan membuat aura negatif menjadi besar, dan membuat aura negatif kita memiliki massa.

semakin besar massa dari aura negatif kita, maka akan terpengaruh dengan medan gravitasi dari alam semesta, untuk kemudian menarik pola energi negatif yang sama sesuai dengan pola warna aura negatif pada tubuh kita.

Efek utama ketika aura negatif pada tubuh kita semakin besar adalah, mulai menurunnya kesehatan tubuh kita, dalam menjalankan aktifitas sehari-hari kita mudah sekali jenuh dan bosan.

Kejenuhan dan kebosanan yang terus-menerus muncul dalam pikiran kita, membuat diri kita merasa berat sekali untuk melakukan aktifitas rutin, tubuh mudah dan cepat terasa lelah.

Aura negatif dan Karma Buruk
Foto oleh Darya Sannikova dari Pexels

Ketika aura negatif yang terpancar oleh tubuh seseorang sudah terlalu besar, maka dalam waktu dekat tubuhnya akan menarik energi negatif sesuai dengan massa aura negatifnya, sehingga musibah besar akan datang kepadanya.

Secara otomatis tubuhnya akan terus-menerus menarik energi negatif dari alam semesta, yang berakibat dirinya terus-menerus mendapatkan musibah/ malapetaka secara beruntun, sampai pada akhirnya membuat dirinya tersadar akan segala kesalahan yang pernah dilakukannya pada masa lalu.

Dari setiap musibah yang telah diterimanya, maka akan membuatnya sadar, dan merenungi atas segala kesalahannya, yang kemudian membuat dirinya bersimpuh kepada Yang Maha Kuasa untuk bertaubat, serta berjanji untuk tidak lagi melakukan perilaku buruk.

Cara Menghentikan Karma Buruk

Banyak cara untuk menghentikan karma buruk yang datang kepada diri kita, diantaranya adalah;

      1. Bertaubat kepada Tuhan YME

Bersimpuh dan mengadu kehadapan Tuhan YME, mengakui segala perbuatan buruk yang pernah kita lakukan, serta menerima musibah yang datang dengan ikhlas sebagai penebus dosa kita, dan berjanji untuk tidak lagi mengulangi perbuatan buruk yang pernah dilakukan di masa lalu.

     2. Meminta maaf kepada seseorang jika kita merasa pernah berbuat salah

Meminta maaf lebih dahulu merupakan perbuatan yang mulia daripada menunggu orang lain meminta maaf kepada diri kita.

     3. Bersedekah dengan hati yang tulus

Bersedekah dengan niat yang tulus ikhlas tanpa pamrih merupakan perilaku yang sangat positif, dan dapat membuka jalur energi positif dari alam semesta, yang kemudian akan membuka jalan hidup dan pintu rezeki terhadap diri kita, melalui peluang-peluang positif yang akan muncul pada kehidupan kita selanjutnya.

jika ketiga hal diatas sudah kita lakukan, maka akan membuat aura negatif pada diri kita menjadi statis, seperti pada pada hukum listrik statis yang artinya listrik yang tidak mengalir (diam), berlaku sama dengan aura, jika aura negatif kita menjadi statis.

maka aura negatif kita tidak lagi menarik energi negatif dari alam semesta, melainkan akan menarik energi positif kepada diri kita, yang artinya akan datang kebaikan-kebaikan ke dalam hidup kita.

Sesuai pengamatan penulis dari beberapa orang termasuk diri penulis sendiri, orang-orang pada usia 35 tahun ke atas akan menjadi dewasa, dan menjaga perilakunya karna orang-orang pada usia tersebut sudah merasakan banyak asam garam melalui musibah/ karma buruk yang telah mereka lalui dengan ikhlas.

Karma Baik

Perilaku baik yang terus-menerus dilakukan dari kecil hingga tumbuh dewasa, karena pengaruh lingkungan keluarga dan didikan orang tua yang baik.

Pengaruh dan didikan orang tua yang baik akan menjadikan seorang anak tumbuh dewasa menjadi karakter yang positif, yang tentunya akan memiliki aura yang positif.
 
Seseorang yang memiliki aura positif cenderung ingin menolong teman/ orang yang sedang dalam kesulitan, dengan hati yang tulus, tanpa maksud tujuan atau kepentingan tertentu.
Perilaku Baik dan Karma Baik
Foto oleh Suraphat Nueaon dari Pexels

Seseorang yang terbiasa berbagi dan menolong kepada orang yang dalam kesulitan atau membutuhkan bantuan, maka aura positif yang terpancar pada dirinya akan terus-menerus menjadi besar.

Akumulasi perbuatan baik (positif) yang dilakukan selama bertahun-tahun, akan membuat aura positif dalam dirinya memiliki massa, yang akan terpengaruh oleh medan gravitasi dari alam semesta.

Seseorang yang tumbuh dewasa dengan aura positif yang besar, maka akan mendatangkan kebaikan-kebaikan dalam jalan hidupnya, sehingga dirinya akan selalu bertemu dengan orang-orang yang baik, dan terhindar dari orang-orang jahat (orang yang memiliki aura negatif).

Aura Positif dan Karma Baik
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Semakin besar aura positif pada tubuh kita, maka massa aura positif dari tubuh kita akan terpengaruh oleh medan gravitasi dari alam semesta, sehingga akan menarik energi positif dari alam semesta kepada diri kita.

Orang-orang yang memiliki aura positif akan selalu tersenyum dan ramah terhadap orang lain, tidak pernah berburuk sangka terhadap orang lain, bahkan ketika dirinya sedang dimanfaatkan/ dimanipulasi kebaikannya oleh orang lain, maka orang tersebut tidak akan merasa keberatan atau sakit hati, melainkan dia akan tetap membantu/ melakukan apa yang disuruh orang tersebut dengan senang hati.

Karma baik akan selalu datang kepada orang yang memiliki aura positif, bahkan ketika ada orang yang berniat jahat (orang yg memiliki aura negatif) kepada dia, maka tanpa disadari, orang yang berniat jahat tersebut akan terkena malapetaka secara otomatis.

Sesuai dengan hukum fisika, bahwa energi positif dengan energi negatif akan saling tolak-menolak, dan tidak akan pernah bersatu menjadi satu kesatuan.

Seseorang yang memiliki aura positif, maka pikirannya akan selalu damai dan tenang, serta akan selalu tulus dan bersyukur dalam menjalani aktifitas kesehariannya dengan senyuman.

Seseorang yang memiliki aura positif akan selalu sadar dan takut, serta meyakini akan adanya hukum karma dari setiap perbuatan yang dilakukannya.

Karma Baik dan Karma Buruk bisa datang bergantian dalam hidup seseorang, yang menjadikan sebuah dinamika kehidupan, melalui karma buruklah kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Buat penulis karma buruk bukanlah suatu kejadian buruk atau hukuman, melainkan sebagai suatu pelajaran yang berharga, untuk dapat memahami berbagai bentuk kehidupan, bahwa segala sesuatu akan selalu ada konsekuensinya, dan selalu ada sebab akibatnya.