Pada saat itu penulis masih merasa belum yakin, karena penulis berfikir, bisa saja penulis tersugesti oleh cerita pak Badu, dan kemudian penulis mencoba konsentrasi ulang dengan melakukan meditasi dan menerawang kembali sampai 3 kali, dan hasilnya pun tetap sama, penulis melihat sosok goib hitam bersemayam di tulang punggung anaknya, menurut keterangan dari pak Badu, anaknya sering mengeluh kesakitan pada bagian sekitar punggung sampai bahu belakang.
Penulis pun juga melihat beberapa kilasan seperti ada banyak orang dewasa yang telah meninggal dunia, namun penulis tidak tau itu siapa, kemudian pak Badu pun bercerita menurut keterangan sang supir bahwa kedua orang tua majikannya, pamannya, dan bibinya semua telah meninggal dunia, namun supir tersebut tidak tau menau perihal bagaimana meninggalnya.
Kemudian penulis pun bergegas membawa pak Badu menemui Ibu Haji di daerah Pekayon, Bekasi, karna Ibu Haji merupakan salah satu guru spiritual dari penulis yang sudah penulis anggap seperti ibu kandung sendiri.
Nama Ibu Haji Mamik inipun sudah cukup terkenal di jabodetabek sebagai pakar supranatural yang membuka praktek di rumahnya, sekaligus merawat anak yatim.
Setelah selesai ditangani oleh Ibu Haji Mamik, penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah swt, bahwa anak pak Badu telah sembuh, dan setelah penulis menerawang kembali, ternyata sosok hitam itupun sudah hilang.
Menurut keterangan Ibu Haji ternyata memang benar, anak pak Badu telah dijadikan tumbal untuk khodam pesugihan, pak Badu pun mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada Tuhan YME atas kesembuhan anaknya.
Kisah Pesugihan Imbalan Nyawa satu Keluarga ini telah penulis jadikan pelajaran hidup, bahwa ternyata di zaman yang sudah serba canggih ini, masih ada fenomena tumbal pesugihan.